Berita

Berita Thumbnail
Sabtu, 01 November 2025

Universitas Trisakti kembali Menunjukkan Komitmen dalam Menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi Melalui Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Taiwan

Universitas Trisakti kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), di Taipei, Taiwan, pada Tanggal 1 November 2025, yang bertajuk “Dari Gaji Menjadi Aset: Edukasi Hukum Bisnis dan Strategi Investasi Aman bagi Buruh Migran Indonesia sebagai Modal Kembali ke Tanah Air.” Kegiatan ini merupakan inisiatif penting yang bertujuan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (BMI) di luar negeri agar mampu mengelola penghasilan mereka secara cerdas dan aman, khususnya sebagai modal usaha atau investasi saat kembali ke Tanah Air. Acara ini diselenggarakan di Kantor Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan dan diikuti oleh sekitar 20 orang masyarakat diaspora Indonesia.

Kolaborasi Multidisiplin untuk Pengelolaan Keuangan yang Aman PkM ini dilaksanakan secara multidisiplin dengan menggabungkan berbagai keahlian dari beberapa fakultas di Universitas Trisakti. Ketua tim pelaksana, Prof. Dr. Elfrida R Gultom, S.H., M.Hum.,M.Kn., dengan keahlian utama di bidang Hukum, memimpin tim yang terdiri dari: Dr. Ir. Pancanita; Dr. Docki Saraswati; Dr. Husna Leila Yusran dan Dr. Ir. Burhannudin M Nur.

Sebagai ketua tim, Prof. Dr. Elfrida R Gultom, S.H., M.Hum., M.Kn, menjelaskan pentingnya edukasi ini. “Banyak PMI yang berjuang keras mengumpulkan dana, namun sering kali mengalami kendala atau penipuan saat mencoba berinvestasi atau berbisnis di Indonesia.  

Kami hadir untuk memberikan proteksi hukum dan strategi investasi yang aman agar gaji yang mereka peroleh benar-benar menjadi aset berkelanjutan,” ujarnya. 

Fokus pada Keamanan dan Keberlanjutan Investasi Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan materi komprehensif yang mencakup aspek hukum pendirian usaha, risiko investasi, perjanjian bisnis yang sah, serta strategi investasi properti dan keuangan yang minim risiko. Edukasi ini juga menekankan pentingnya legalitas dan pemahaman kontrak untuk menghindari kerugian. 

Antusiasme peserta sangat tinggi. Salah seorang peserta menyampaikan apresiasinya, “Kami sering mendengar kasus penipuan investasi yang menimpa teman-teman sesama buruh migran. Kegiatan ini sangat membuka mata kami tentang aspek hukum dan cara memilih investasi yang benar. Sekarang kami lebih yakin dan tahu langkah-langkah apa yang harus diambil untuk memulai usaha dengan aman di Indonesia,” katanya. Kegiatan PkM ditutup dengan penyerahan modul dan materi edukasi hukum bisnis kepada perwakilan warga sebagai panduan praktis. Tim dosen berharap pengetahuan ini dapat diterapkan segera oleh para PMI, mengubah jerih payah mereka di luar negeri menjadi modal yang aman dan produktif ketika mereka kembali ke Tanah Air. “Kami berharap setiap Buruh Migran Indonesia tidak hanya pulang membawa gaji, tetapi pulang membawa rencana bisnis yang matang dan aset yang terlindungi secara hukum,” tutup Prof. Dr. Elfrida R Gultom, S.H., M.Hum.M.Kn.