Berita
Edukasi dan Konsultasi Desain Hunian Dengan Konsep Hijau: Dosen Universitas Trisakti Wujudkan Kepedulian Lingkungan Lewat Pengabdian kepada Masyarakat Internasional
Taipe, 1 November 2025 — Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penerapan prinsip ramah lingkungan dalam pembangunan rumah tinggal, tim dosen Universitas Trisakti melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Edukasi dan Konsultasi Desain Hunian dengan Konsep Hijau”. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU)1F, No. 13, Alley 10, Lane 40, Chang’an W Rd, Zhongshan District, Taipei City, Taiwan 10491 dan diikuti oleh masyarakat diaspora Indonesia yang ada di Taiwan sebanyak 20 orang. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang konsep hunian hijau (green housing), yang menekankan efisiensi energi, pengelolaan air, dan pemanfaatan material ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan PkM multi disiplin dari beberapa keahlian, dimana ketua tim pelaksana adalah Dr. Ir. Popi Puspitasari, M.T., CiQar, CIMMR dengan bidang keahlian Arsitektur, sementara anggota tim adalah Dr. Ir. DianaIrvindiaty Hendrawan, M.Si., Dr. Ir. Nora Azmi, M.T., dan Dr. Christy Anandha Putri, S.T., M.T. yang masing-masing merupakan dosen pada jurusan Teknik Lingkungan, Teknik Industri, dan Teknik Sipil.
Sebagai ketua tim pelaksana, Dr. Ir. Popi Puspitasari, M.T., CiQar, CIMMR menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tridarma perguruan tinggi yang menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat. “Kami ingin membantu masyarakat memahami bahwa hunian yang nyaman sangat diperlukan, khususnya dalam menanggapi pemanasan global yang dapat dirancang dengan konsep hijau yang efisien dan berkelanjutan,” ujarnya. Selama kegiatan, peserta mendapatkan materi edukasi mengenai kebutuhan area hijau, kenyamanan termal, pemilihan tanaman, serta aspek bawah tanah yang mendukung konsep hijau dalam melakukan pembangunan hunian.
Peserta kegiatan tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Salah seorang peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru dalam menanggapi isu pemanasan global dalam aspek hunian. “Selama ini kami tidak tahu bahwa lingkungan berpengaruh terhadap kenyaman hunian. Sekarang kami jadi lebih paham bagaimana memanfaatkan kondisi lingkungan agar hunian lebih nyaman, terutama dengan adanya peningkatan suhu global,” katanya. Kegiatan PkM ini diakhiri dengan penyerahan materi edukasi kepada perwakilan peserta sebagai bahan referensi lanjutan. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat berlanjut dan diperluas ke wilayah lain sehingga prinsip hunian hijau dapat diterapkan secara lebih luas di masyarakat. “Kami berharap masyarakat dapat mulai menerapkan langkah kecil menuju keberlanjutan lingkungan, dimulai dari rumah masing-masing,” tutup Dr. Ir. Popi Puspitasari, M.T., CiQar, CIMMR.



